Kita akan membicarakan tentang HIV/ AIDS,
penyakit yang sedang mengancam peradaban manusia.AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan
tubuh, sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain yang mematikan. AIDS
disebabkan oleh Virus (Jasad Sub Renik) yang disebut dengan HIV.
sedangkan HIV
(Human Immunodeficiency Virus) itu sendiri adalah Virus yang menyerang sistim kekebalan tubuh manusia yang
menyebabkan timbulnya AIDS.
Orang yang terinfeksi oleh Virus ini tidak
dapat mengatasi serbuan infeksi penyakit lain karena system kekebalan tubuhnya
menurun atau hilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit
infeksi terus secara drastis
Siapa sajakah yang dapat
mengidap HIV/AIDS ?
Setiap orang, laki-laki atau perempuan, tua
maupun muda dari negara manapun juga, agama manapun juga, dapat mengidap HIV. Jadi HIV dan AIDS tidak
terbatas pada sekelompok orang, kelamin atau jabatan tertentu
Bagaimana HIV, melemahkan system kekebalan tubuh
manusia?
Sasaran penyerangan HIV adalah
Sistem Kekebalan Tubuh, terutama adalah sel-sel Limfosit T4. Selama terinfeksi,
limfosit menjadi wahana pengembangbiakan virus. Bila sel-sel Limfosit T4 -nya
mati, Virus akan dengan bebas menyerang sel-sel Limfosit T4 lainnya yang masih
sehat. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun.
Akhirnya sistem kekebalan tak
mampu melindungi tubuh, sehingga kuman penyakit infeksi lain (kadang disebut
Infeksi Oportunistik / Infeksi Mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh orang
tersebut. Bahkan kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba menjadi ganas. Kumannya
bisa Virus lain, Bakteri, Mikroba, Jamur, maupun Mikroorganisme patogen
lainnya. Penderita bisa meninggal karena TBC, Diare, Kanker kulit, Infeksi
Jamur, dll.
Bila seseorang telah seropositif
terhadap HIV, maka dalam tubuhnya telah mengandung HIV. Dalam jumlah besar HIV
terdapat dalam darah, cairan vagina, air mani serta produk darah lainnya. Apabila sedikit darah atau cairan tubuh lain
dari pengidap HIV berpindah secara
langsung ke tubuh orang lain yang sehat, maka ada kemungkinan orang
lain tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang paling umum ialah: senggama,
transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk darah lain,
seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa terjadi,
namun resikonya sangat kecil.
Dengan demikian cara-cara penularannya
adalah sebagai berikut :
·
Penularan
lewat senggama :
Pemindahan
yang paling umum
dan paling sering
terjadi ialah melalui
senggama, dimana HIV
dipindahkan melalui cairan
sperma atau cairan
vagina. Adanya luka pada pihak penerima akan memperbesar kemungkinan
penularan. Itulah sebabnya pelaku senggama yang tidak wajar (lewat dubur terutama), yang cenderung lebih
mudah menimbulkan luka,
memiliki kemungkinan lebih
besar untuk tertular HIV.
·
Penularan
lewat transfusi darah :
Jika
darah yang ditranfusikan
telah terinfeksi oleh
HIV , maka virus HIV akan ditularkan
kepada orang yang
menerima darah, sehingga
orang itupun akan terinfeksi virus HIV. Risiko penularan
melalui transfusi darah ini hampir 100 %.
*
Penularan lewat jarum suntik :
Model penularan lain secara teoritis dapat
terjadi antara lain melalui :
v Penggunaan akupunktur
(tusuk jarum), tatoo, tindikan.
v Penggunaan alat suntik
atau injeksi yang tidak steril, sering dipakai oleh para pengguna narkoba suntikan, juga suntikan oleh
petugas kesehatan liar.
·
Penularan
lewat kehamilan :
Jika ibu hamil yang dalam
tubuhnya terinfeksi HIV , maka
HIV dapat menular ke janin yang dikandungnya melalui darah dengan melewati plasenta. Risiko penularan Ibu hamil ke janin yang dikandungnya berkisar
20% - 40%. Risiko ini mungkin lebih besar kalau ibu telah menderita kesakitan AIDS (full blown).
Bagaimana melindungi diri dari penularan AIDS ?
Kita semua, khususnya remaja
harus “melindungi diri “ dari AIDS. Karena kalau seorang remaja
tertular HIV, maka keseluruhan cita-cita dan masa depan remaja tersebut hancur
lebur. Secara mudah,
perlindungan dari AIDS dilakukan dengan cara ‘ABC’, ialah:
·
[A] : Abstinence) alias PUASA bagi remaja yang belum
menikah. Jangan
dekat-dekat senggama. Jauhkan diri dari zina. Onani atau masturbasi,
merangsang diri sendiri sehingga puas (orgasmus) sebenarnya kurang baik. Namun
resikonya paling kecil. Jadi dalam keadaan yang benar-benar tidak kuasa menahan
diri dan tidak mampu berpuasa, onani dapat dijadikan jalan keluar. Asal jangan menjadi kebiasaan. Jangan
terlalu sering.
·
[B]
: Be Faithful alias Setia Pasangan Hidup bagi mereka yang sudah menikah. Hanya bersenggama
dengan pasangan setianya. Sebagian besar satu suami dengan satu istri. Dalam
keadaan khusus satu suami dengan 2-4 istri, namun yang penting kesetiaan dari
semua fihak, baik istri maupun suami. Di sinipun, bila suami istri berpisah
dalam waktu lama, onani merupakan jalan keluar sementara yang paling tidak
beresiko.
·
[C]
Condom alias Kondom bagi mereka yang berada dalam
keadaan-keadaan khusus, antara lain ialah para suami atau remaja yang tidak
kuat puasa atau setia (atau onani), dan masih terdorong melakukan zina. Pemakaian kondom akan
melindungi mereka dari penularan PHS dan AIDS, dan melindungi istri atau pacar
mereka dari penularan penyakit. Bagi para pelacur, patut ditumbuhkan motivasi
memakaikan kondom pada pasangan kencan mereka.
Dalam keadaan darurat,
misalnya pasangan suami-istri di mana salah satu menderita PHS, juga AIDS,
pemakaian kondom amat dianjurkan untuk mencegah penularan AIDS lebih lanjut
kepada pasangannya. Yang penting dalam pemakaian kondom ialah (sambil
dipraktekkan) melindungi keseluruhan penis dan dipakai sepanjang proses
senggama untuk menghindari sentuhan antara penis dan vagina.
Tambahan perlindungan
yang sangat penting ialah:
·
Hindari
transfusi, dengan selalu
berhati-hati. Bila terpaksa ditransfusi, yakinkan bahwa darah
yang ditransfusi adalah
darah yang telah
diperiksa oleh Unit
Kesehatan Transfusi Darah
(UKTD) PMI sebagai darah bebas HIV (juga bebas hepatitis,
malaria dan sifilis).
·
Hindari
suntik-menyuntik. Sebagian besar
obat sama atau lebih efektif
diminum daripada disuntikkan. Bila terpaksa disuntik, yakinkah jarum dan tabung
suntiknya baru dan belum dipakai untuk orang lain.
·
Berhati-hatilah
dalam menolong orang luka dan berdarah. Gunakan prosedur P3K yang baku dan aman.
·
Bila ada sesuatu tanda atau gejala yang meragukan,
secepatnya periksa ke dokter.
Mengetahui Kesehatan
Reproduksi
Tuhan
menciptakan Pria dan wanita dengan kelamin yang berbeda, tidak lain adalah
untuk melaksanakan tugas reproduksi. Dalam tugas reproduksi ini dalam rangka
memelihara kelangsungan hidup manusia di bumi untuk membawa rahmat dan
kesejahteraan. Oleh karena itu, menjadi kewajiban kita untuk memelihara dan
menjaga kesehatan alat reproduksi kita masing-masing.
Fungsi Reproduksi :
Reproduksi merupakan kemampuan
seseorang yang berfungsi untuk berketurunan sebagai bagian dari upaya
pelestarian kehidupan manusia sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.
Untuk tujuan mulia itu manusia diberi alat-alat reproduksi.
Bagaimanakah alat dan fungsi Reproduksi pada Pria ?
Alat reproduksi pria terdiri atas
bagian dalam maupun bagian luar. Alat
reproduksi bagian luar terdiri atas : (1). Buah zakar (Penis) dan (2).
Skrotum (Kantung buah pelir). Sedangkan alat
reproduksi bagian dalam terdiri atas : (3). Sepasang Buah Pelir
(Testis), (4). Saluran reproduksi (Vas Deferens), (5).
Kelenjar kelamin, (6). Saluran kemih penis (Uretra Penis). Uretra Penis
merupakan saluran kemih sekaligus saluran ejakulasi berupa muara terusan dari
Saluran Reproduksi (Vas Deferens), (7). Kandung Kemih (Vesika Urinaria),
Kandung Mani (Vesika Seminalis). Pertemuan muara saluran tersebut tepat pada
sekitar daerah Kelenjar Postrat. Buah pelir (Biji kemaluan) ini berfungsi untuk
menghasilkan sel kelamin pria (sperma) dan hormon testosteron. Kelenjar
kelamin menghasilkan getah kelamin. Sperma dan getah kelamin tersebut dinamakan
Air Mani yang disimpan dalam kantung mani dan dipancarkan keluar melalui
uretra penis (saluran kemih di penis).
Bagaimanakah alat dan fungsi Reproduksi pada Wanita?
Alat dan fungsi reproduksi wanita
terdiri atas bagian dalam dan bagian luar. Alat reproduksi bagian luar terdiri atas : (1). Celah
Luar (Vulva), (2). Sepasang Bibir Besar (Labium Mayora) dan (3). Bibir Kecil
(Labium Minora) yang terdapat disebelah kanan kiri Vulva. Di sebelah dalam dari
Vulva terdapat (4). Kelentit (Clitoris), semacam Penis pada pria yang tumbuh
mengecil, namun sangat peka karena penuh urat syaraf. Ke Vulva ini
bermuara dua saluran,
yaitu (5). Saluran Kemih dan
(6). Liang Senggama (Vagina). Didalam vagina (tepatnya dimulut vagina) terdapat
adanya (7). Selaput dara (Hymen). Alat reproduksi bagian dalam terdiri
atas: (8). Sepasang Indung Telur (Ovarium), (9). Sepasang Saluran Reproduksi (Tuba Fallopi),
serta (10). Rahim (Uterus). Di dalam Ovarium terdapat gelembung folikel
penghasil sel telur (ovum). Setiap
bulan, salah satu (kadang lebih) ovum akan masak dan diovulasikan keluar menuju
ke Tuba Fallopi. Buah dada juga disebut alat reproduksi, karena disiapkan untuk
menyusui bayi hasil kelahiran. Keseluruhan alat reproduksi, termasuk buah dada,
dan daerah-raerah sekitarnya sangat sensitif dan mudah dirangsang. Kadang
disebut daerah erotik.
Apakah Infeksi Menular Seksual (IMS)
Berbagai jenis Infeksi
menular seksual (IMS) serta HIV/ AIDS sangat berpengaruh pada tingkat kesehtan
seseorang pada umumnya dan kondisi kesehatan reproduksi pada khususnya karena
pada umunya berbagai penyakit IMS dan HIV/AIDS berkaitan langsung dengan system
reproduksi manusia.
Infeksi Menular Seksual adalah penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual. IMS akan lebih beresiko bila
melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina,
oral maupun anal.
IMS perlu mendapat perhatian,
karena IMS dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus dianggap
serius. Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan
penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan dan kematian. Untuk remaja
perempuan, perlu disadari bahwa resiko untuk terkena IMS lebih besar daripada
laki-laki sebab alat reproduksinya lebih rentan. Dan seringkali berakibat lebih
para karena gejala awal tidak segera dikenali, sedangkan penyakit melanjut ke
tahap lebih parah.
Apakah
Jenis-jenis Infeksi Menular Seksual (IMS) yang umum terjadi di Indonesia?
1. GO (GONOROE) ATAU KENCING
NANAH
Penyebab: kuman gonokokus.
Masa tunas: 1-5 hari.
Tanda/gejala: - Mulai rasa gatal pada penis,
- keluar nanah, akhirnya
penis bisa hancur.
Pada wanita sering tanpa gejala.
Bila gawat, radang kelenjar di Labia Mayor.
Bayi lahir bisa buta bila
ketularan.
Pengobatan:
penisilin dan antibiotika lain, bisa sembuh dengan sempurna.
2. SIFILIS (RAJA SINGA)
Penyebab: Treponema pallidum
Masa tunas: 2-4 minggu
Tanda/gejala: tahap-1 : luka di kemaluan, hilang dalam
beberapa hari
tahap-2 : demam,
sakit kelenjar
tahap-3 : (beberapa
tahun) benjolan di kulit, pelunakan tulang, kerusakan syaraf dan otot (jalan
seperti ayam jantan).
Pengobatan: penisilin dan
antibiotika lain; pengobatan dini berhasil baik, bila
terlambat, tak bisa
sembuh.
3. AIDS
: dibahas dalam Modul yg terpisah.
4. Infeksi Menular Seksual (IMS) Lain (umumnya tidak terlalu
berbahaya).
* Ulkus Molle: disebabkan kuman hemofilus, banyak
benjolan merah dan sakit di sekitar kemaluan.
* Limfogranuloma
Venereum: disebabkan virus,
berupa benjolan kecil di sekitar kemaluan, mudah pecah, mudah menyebar ke
mana-mana.
* Herpes Genitalis:
disebabkan Virus Herpes, berupa
gelembung berair di sekitar kemaluan, mudah ditulari penyakit lain yang bisa
menjadi berbahaya.
* Kondiloma
Akuminata : disebabkan virus,
menimbulkan banyak kutil di sekitar
kemaluan.
* Kandidiasis genetalis : disebabkan oleh
jamur Candida albicans pada alat
kelamin
* Trikomoniasis : disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis dan menyerang saluran kemih
Kebijakan PMI bidang HIV/AIDS
Pada saat Musyawarah Nasional XVIII PMI yang dilaksanakan
Akhir tahun 2004 telah menyusun Pokok-pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI
2004 – 2009, yang merupakan pengejawantahan kebijakan konseptual atas kesamaan
persepsi, gerak dan langkah PMI untuk perubahan dan kemajuan positif dimasa
mendatang. Dengan hasil antara lain, Bidang
Pelayanan Kesehatan dan Sosial
dengan ruang lingkup kebijakan Bidang Penanganan HIV/ AIDS.
a. Melakukan advokasi program PMI di
bidang HIV/AIDS dan Napza untuk internal PMI dan juga untuk eksternal PMI
b. Mendukung kampanye nasional dan
internasional terhadap anti stigma dan diskriminasi
c. Mempromosikan tiga (3) pilar
pendekatan (pencegahan, anti stigma dan diskriminasi, perawatan dan dukungan)
dalam program HIV/ AIDS PMI
Tiga Pilar dan GIPA principle
penanggulangan bidang HIV/ AIDS
Sesuai
dengan kebijakan di lingkungan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, maka
kegiatan-kegiatan di seputar penanggulangan HIV/AIDS mengacu pada tiga pilar,
meliputi :
1.
Pencegahan (Prevention)
2.
Perawatan dan Dukunga (Care and Support)
3.
Anti stigma dan diskriminasi (Non stigma and
discrimination)
Dalam pelaksanaan
kegiatan-kegiatan ketiga pilar tersebut kita mengenal istilah GIPA Principle
(Greter Involvement of People with AIDS), adalah suatu prinsip/ asas yang
menganjurkan keterlibatan ODHA secara lebih besar. GIPA di
deklarasikan dalam KTT tentang AIDS di Paris 1994 dimana Indonesia termasuk
Negara yang menanda tangani deklarasi tersebut.
Kegiatan di bidang HIV/AIDS
1. Preventif (Pencegahan)
Meliputi kegiatan:
a. Advokasi
terhadap Penguru dan staf
PMI, Pemda, Sekolah dan Tokoh masyarakat
b. Sosialisasi/ promosi (KIE),
dilingkungan sekolah/ kampus, pusat keramaian, High
risk Group, Radio dan media cetak
c. Jejaring,
Koordinasi (stakeholder, NGO’s), Kerjasama
(Pemko, NGO’s, Lembaga Donor)
d. Community Intervention
e. Behavioral Change Comunication
f. Pendidikan Sebaya
2. Perawatan dan dukungan (Care and Support)
Meliputi kegiatan:
g. Information
Center
h. Hotline HIV/AIDS
i.
Home Base Care
j.
Counseling Pre dan Post Donor
k. Rujukan Odha ke
rumah sakit
l.
Support Odha di RS
m. Penyediaan Darah
dan produk darah Aman HIV (Screening)
3. Anti Stigma dan diskriminasi terhadap Odha
Meliputi kegiatan:
a. Menyelenggarakan
lomba-lomba yang melibatkan Odha sebagai OC dan masyarakat umum sebagai sasaran
b. Memberdayakan
Odha sebagai relawan PMI
c. Menghadirkan Odha
dan Ohida pada acara dukungan terhadap Odha dan Penyuluhan-penyuluhan HIV/AIDS
d. Pemasangan Banner
seruan-seruan PMI Peduli HIV dan anti stigma & diskriminasi terhadap Odha
(Banner, kartu pos, kartu ucapan)
e. Malam renungan
Aids
f. Aids Walk PMI
Peduli Aids
g. Conser music
Peduli Odha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar